Selasa, 18 Agustus 2009

Kesalahan Terbesar

Hari ini seperti program rutin Universitas merupakan akhir dari pembayaran SPP, dengan segala kemampuan yang ada tentu aQ memanfaat kaadaan ini seoptimal mungkin, sungguh merupakan perjuangan yang besar aQ keluarkan, di hari ini cuaca sedang tidak bersahabat keadaan iklim yang tidak menentu membuat kita susah untuk memprediksi keadaan cuaca. Matahari siang begitu menyengat dan terasa seperti mambakar ubun-ubun kepala hal ini akan dipersulit dengan lokasi pembayaran yang sempit dan panas, aQ memang tidak sendiri, perjuangan ini kulakukan bersama dengan teman-teman yang akan melunasi pembayaran SPP. Berdesak-desakkan terhuyung kekanan dan kekiri kedepan dan kebelakang bagaikan perahu yang sedang dihantam ombak, aQ hampir menyerah namun posisi sudah dua di belakang teman yang sedang membayar sungguh perjuangan yang sia-sia jika aQ menyerah sekarang.
tepat pukul 10 perjuangan Qu berakhir, aQ merasa lega atas apa yang aQ alami barusan dan tak ingin aQu bayangkan teman-teman yang masih mengantri disana. di dalam hati aQ memanjatkan syukur tak henti-hentinya kepada
Allah dengan apa yang telah Qu lalui pada hari ini yaitu dapat melunasi SPP dengan segera, sebagi anak bungsu yang terlahir dalam keluarga yang besar, aQ sangat lah memaklumi keterlambatan keluarga Qu mengirim uang. aQ mengerti tidak hanya aQ yang menjadi tanggungan keluarga masih ada 5 saudara, 3 sepupu dan 1 cucuk dari keluaga sebelah ibu yang numpang tinggal di kampung, mereka pada umumnya sekolah dan bekerja namun pendapatan mereka hanya mampu menutupi keperluan mereka sehari-hari sedangkan biaya konsumsi harian mengandalkan kakak dan ayu' yang menjadi tulang punggung keluarga, sedangkan orang tua Qu sudah tua dihari senjanya beliau hanya mengandalkan pensiunan dari ayah, berawal dari sini lah aQ harus bisa menghargai setiap rupiah yang Qu keluarkan dan aQ tak ingin keterlambatan pembayaran membuat Qu harus membayar denda karena rupiah sangat berati bagi Qu diperantauan dan jauh dari orang tua.
Pikiran Qu kalut sembari bersujud dan memohon ampun kepada sang pencipta aQ menangis terisak dan tertunduk, bertepatan pada hari ini aQ telah melanggar kepercayaan, aQ sangat hargai kepercayaan ini, aQ bingung apa yang harus Qu katakan...
Qu coba tuk melupakan sembari teringat air mata jatuh tak tertahankan... hari ini LCD laptop kakak Qu pecah karena kebodohan dan kecerobohan Qu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar